HIKMAH ) IBARAT SEEKOR BANGKAI KAMBING - Jabir bin Abdillah
radhiyallahu anhuma berkisah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau
melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus
telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya
berkata: Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini
dengan membayar seharga satu dirham?, Mereka menjawab, Kami tidak ingin
memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat
dengan bangkai ini? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kemudian
berkata, Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik
kalian? Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup,
tetaplah ada cacat, kecil/terputus telinganya. Apatah lagi ia telah
menjadi seonggok bangkai, jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya,
Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah dari
hinanya ban
gkai ini bagi kalian (HR. Muslim no.7344)
Keduniaan yang terlampau dicintai, sehingga merusak hatinya,
mengakibatkan orang bisa menjual Agama ya Ikhwah. Dibayar sama barat
untuk membawa faham liberal, diberi kenyamanan dunia oleh barat
memelihara Ahmadiah, dibayar oleh Syiah Ghulat, Rafidhah. Ia ngikut,
kenapa?
Iman yang lemah, dan kecintaan terhadap dunia dan takut
mati sedemikian mewabah. Disinilah pentingnya mengikuti bagaimana
Baginda Sayidina Muhammad Rasulullah SAW menyikapi dunia sebagai acuan
kita, sekaligus mengikuti Sunnahnya agar tidak berlebihan dalam
kehidupan, ketamakan akan membuat hati buta dan mati. Kelapangan hati
mencari akhiratlah yang memudahkan manusia menderma bersedekah dengan
tanpa perhitungan, kehidupan pun menjadi berkah, dunia dan akhirat
malahan terjamin Insya Allah.
Dari Umar Bin Khattab ia berkata,
Aku melihat bekas tikar di lambung/rusuk beliau, maka aku pun menangis,
hingga mengundang tanya beliau, Apa yang membuatmu menangis? Aku
menjawab, Wahai Rasulullah, sungguh Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja
Romawi ) berada dalam kemegahannya, sementara engkau adalah utusan
Allah. Beliau menjawab,Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia
sedangkan kita mendapatkan akhirat? (HR. Al-Bukhari no. 4913 dan Muslim
no. 3676)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai
sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada
orang kafir seteguk airpun (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)
Keduniaan yang terlampau dicintai, sehingga merusak hatinya, mengakibatkan orang bisa menjual Agama ya Ikhwah. Dibayar sama barat untuk membawa faham liberal, diberi kenyamanan dunia oleh barat memelihara Ahmadiah, dibayar oleh Syiah Ghulat, Rafidhah. Ia ngikut, kenapa?
Iman yang lemah, dan kecintaan terhadap dunia dan takut mati sedemikian mewabah. Disinilah pentingnya mengikuti bagaimana Baginda Sayidina Muhammad Rasulullah SAW menyikapi dunia sebagai acuan kita, sekaligus mengikuti Sunnahnya agar tidak berlebihan dalam kehidupan, ketamakan akan membuat hati buta dan mati. Kelapangan hati mencari akhiratlah yang memudahkan manusia menderma bersedekah dengan tanpa perhitungan, kehidupan pun menjadi berkah, dunia dan akhirat malahan terjamin Insya Allah.
Dari Umar Bin Khattab ia berkata, Aku melihat bekas tikar di lambung/rusuk beliau, maka aku pun menangis, hingga mengundang tanya beliau, Apa yang membuatmu menangis? Aku menjawab, Wahai Rasulullah, sungguh Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi ) berada dalam kemegahannya, sementara engkau adalah utusan Allah. Beliau menjawab,Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat? (HR. Al-Bukhari no. 4913 dan Muslim no. 3676)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar